Lombok Utara NTB - Kawasan Gili Tramena Kabupaten. Lombok Utara yang menjadi salah satu Destinasi wisata favorit di Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menghadapi ancaman krisis air bersih. Adanya polemik ini masyarakat mengharapkan PEMDA KLU dan PDAM dapat memberikan solusi dengan cepat. Apabila tidak segera di selesaikan dikhawatirkan berdampak pada gangguan Kamtibmas di masyarakat Gili Tramena.
Sedangkan di Gili Trawangan dan Gili Meno masih mendapatkan pasokan air bersih dari PT Tiara Cipta Nirwana (TCN). Sementara, Gili Air mendapatkan pasokan air bersih langsung dari air PDAM Amerta Dayan Gunung.
Permasalahan ini kembali mencuat Pasca Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) mencabut salah satu izin milik PT Tiara Cipta Nirwana (PT. TCN) yaitu izin Usaha Pemanfaatan Air Laut Selain Energi (ALSE) KBLI 36001 dengan nomor : B.469/MEN-KP/IX/2021 tanggal 20 September 2021, sesuai dengan surat keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : 8.814/MEN-KP/IX/2024 tanggal 24 September 2024.
Situasi ini menimbulkan keresahan di kalangan warga masyarakat dan para pelaku usaha wisata di Gili Trawangan, sehingga mereka meminta agar Pemerintah Daerah Lombok Utara, PDAM Amerta Dayan Gunung dan stake holder yang terkait segera dapat mencari solusinya dan mengambil langkah kongkrit yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Akan tetapi warga masyarakat Gili Meno selain menuntut ketersediaan air bersih ke Pemda KLU dan PDAM Amerta Dayan Gunung, di satu sisi justru mereka juga mendukung dicabutnya salah satu izin milik PT TCN oleh pihak KKP dengan alasan pihak PT TCN dalam aktifitasnya telah melakukan perusakan lingkungan ekosistem bawah laut yang berada di dalam wilayah konservasi BKKPN akibat limbah dari aktifitas pengeboran dan penyulingan air laut yang dibuang langsung ke wilayah konservasi oleh PT TCN.
Karena yang menjadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke Gili Tramena adalah untuk menikmati wisata ekosistem bawah lautnya. Oleh karena itu warga Masyarakat Gili Meno menolak segala aktifitas PT TCN di Gili Tramena dan menuntut agar Pemda KLU dan PDAM Amerta Dayan Gunung dapat menyalurkan air bersih ke Gili Meno dengan menggunakan system pipa bawah laut seperti yang dilakukan PDAM Amerta Dayan Gunung di Gili Air.
Dalam hal ini Wiramaya ketua LSM Surak Agung Kabupaten Lombok Utara mengatakan, “ Berdasarkan hasil kajian kami bahwa pihak PDAM Amerta Dayan Gunung sebenarnya dapat mengalirkan air bersih dari Pulau Lombok hingga ke tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) dan bukan hanya sampai Gili Air saja, karena debit air yang ada di wilayah KLU sangat mencukupi.
Baca juga:
Aipda Sukardin Disayang Warga Binaan
|
Oleh karena itu warga Gili Meno menuntut agar Pemda dan PDAM Amerta Dayan Gunung segera membangun jaringan pipa air bersih bawah laut seperti di Gili Air menuju Gili Meno dan Gili Trawangan demi menjaga kelestarian Lingkungan konservasi di sekitar Gili Tramena, " ujar Wiramaya.
Adanya Pro dan Kontra terhadap aktifitas PT TCN di Gili Tramena tersebut membuat permasalahan air bersih di Gili Tramena menjadi rumit, dan apabila tidak segera dicarikan Solusinya maka dikhawatirkan permasalahan tersebut dapat membias yang akan mengganggu situasi Keamanan dan ketertiban Masyarakat khususnya di Kawasan Gili Tramena.
Sampai saat ini Pemda KLU bersama PDAM Amerta Dayan Gunung dan pihak DPRD KLU maupun para stake holder terkait lainnya masih terus berusaha dan berupaya mencari solusi terbaik dan tercepat dalam menyelesaikan permasalahan krisis air bersih dikawasan Gili Tramena. (Adb)